Disini dikamar saya,
saya hanya bisa tediam membisu mengingat memo di dalam otak saya, hal yang paling saya ingat adalah ketika masih bersama mamah saya, disitu saya hanya bisa terdiam membisu dan menerima semua kenyataan yang membuat hati ini sedih. Ketika saya mengingat itu semua tanpa tersadapun air mata ini terus menetes dan menyalahkan diri sendiri, saya hanya bisa berkata “mengapa saya di tinggal sendiri disini, kenapa mamah pergi duluan. Mamah disini belum merasakan hasil dari keringat saya, saya belum membahagiakan mamah, saya hanya bisa meminta kepada mamah belum bisa memberi kepada mamah” dan saya mulai berfikir disitu, kata orang saya adalah orang yang paling beruntung di dunia ini, karna saya setia dalam mengurus mamah saya sampai akhir hayatnya. Tapi disini saya berfikir klo saya adalah orang yang paling tidak beruntung karena saya belum lulus sekolah sudah ditanggal pergi oleh sang bunda, menurut saya orang yang paling beruntung adalah kakak kakak saya, karna dia sudah lulus sekolahnya ditemani sang mamah.
Terkadang saya bingung dan sedih karna saya tak tau lagi memaggil nama “mamah” kesiapa lagi, setiap saya menyebutkan nama itu saya selalu meneteskan airmata karna tidak ada yang menjawab panggilan saya.
Ketika suasana sedang membicarakan orang tua saya hanya bisa tersenyum, karena didepan orang-orang saya gk bisa sedih ataupun menangis. Kata orang saya adalah orang yg humoris atau ceria tapi ketika saya sendiri saya menangis mengingat kesalahan diri sendiri. Sebener’a saya juga bingug dengan hidup saya, karna hidup saya penuh tangisan, apa karna Allah sayang dan merancanakan sesuatu yang baik untuk saya atau apa? Klo saya sedih saya selalu berdoa dan betanya Tanya kapan kah saya bisa bertemu dengan mamah saya lagi? Atau bisa bersama lagi? Atau lebih jelas’a kapankamu mencabut nyawa saya? Itulah yang ada dipikiran saya ketika saya sedih,,, tapi setiap orang tidak luput dari kesalahan dan dosa, saya memang ingin bertemu lagi oleh sang mamah tapi saya juga berfikir klo saya mempunyai banyak dosa, bila saya mengigat dosa pasti saya tak ingin mati dalam keadaan dosa yg banyak.
Ya Allah matikanlah kami dalam keadaan mengingat-MU atau dalam keadaan khunul khotimah ( آمِّينَ)
اَللّهُمَّ قِنِيْ عَدَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ (
3x)
ALLAHUMMA QINII ‘ADZAABAKA YAUMA TAB’ATSU ‘IBAADAK. (3X)
Artinya: “Ya Allah, peliharalah diriku dari siksa-Mu pada saat Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu.” (3X) (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
( آمِّينَ)