Senyawa polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya
suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur
yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat
adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini
terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang
sama/hampir sama.
Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2
Ciri-ciri senyawa polar :
1. Dapat larut dalam air dan pelarut
polar lain
2. Memiliki kutub( +) dan kutub (-) ,
akibat tidak meratanya distribusi elektron
4. Memiliki pasangan
elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
Ciri-ciri senyawa non polar :
1. Tidak larut dalam air dan
pelarut polar lain
2. Tidak memiliki kutub (+)
dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
3. Tidak memiliki
pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau
keelektronegatifannya sama
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Senyawa polar memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub
kutub listrik yang permanen ( dipol permanent )
Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik
dipol permanent
Senyawa non polar memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk senyawa biner dwiatom ( seperti
O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0 .
Bila terdapat senyawa non polar terjadi
gaya tarik dipol sesaat ( gaya dispersi/ gaya london ) gaya
ini terjadi akibat muatan + inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom
lain sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika
Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
Contoh 1 : Molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik
pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan
elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat
ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen
disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang
berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen
dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke
semua atom.
Contoh 2 : Dalam
tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena
atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar
secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Contoh 3 : Meskipun
atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron
tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI
tertarik sama kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).
Sifat-sifat senyawa kovalen antara lain
kebanyakan menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan
atau gas, larut dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit
menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau. Jadi dapat
disimpulkan bahwa secara umum, senyawa polar larut dalam pelarut polar,
sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air merupakan pelarut
universal yang bersifat polar. Oleh karena itu, air akan melarutkan
senyawa-senyawa yang bersifat polar, dan sebaliknya, tidak melarutkan senyawa
nonpolar. Berdasarkan sifat pelarut air tersebut, maka kita dapat mengetahui
kepolaran suatu senyawa dengan menguji kelarutannya dalam air. Seperti percoban
berikut.
B. JUDUL : Membedakan Senyawa Polar dan Nonpolar
C. Tujuan : Mengetahui kepolaran beberapa senyawa
D. Alat dan
Bahan : 1.
Gelas kimia 100 ml ( 3 buah )
2.
Sendok teh
3.
Gelas ukur 10 ml ( 1 buah )
4.
Pengaduk kaca ( 3 buah )
a) Garam dapur
b) Gula pasir
c) Tablet Vitamin C
d) Soda kue
e) Bensin
f) Vetsin
g) Margarin
h) Minyak tanah
i) Detergen
j) Minyak goreng
k) Aquades
E. Langkah Kerja :
a) Garam
dapur
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas
2. Masukkan satu sendok teh garam dapur ke dalam gelas,
aduk secara konstan kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah ada endapan atau tidak ?
Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut bersifat polar. Jika
terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
b) Gula pasir
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas
2.
Masukkan satu sendok teh gula pasir ke dalam gelas, aduk secara konstan
kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
3.
Amati hasil reaksi. Apakah ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk
endapan berarti bahan tersebut bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka
bahan tersebut bersifat nonpolar.
c) Tablet Vitamin C
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam
gelas
2.
Masukkan satu butir tablet VitaminC ke dalam gelas, aduk secara konstan
kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
d) Soda kue
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam
gelas
2.
Masukkan satu sendok teh soda kue ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
e) Bensin
1. Masukkan 100 ml aquades ke
dalam gelas
2.
Masukkan 5 ml bensin ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
f) Vetsin
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam
gelas
2.
Masukkan satu sendok teh vetsin ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
g) Margarin
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam
gelas
2.
Masukkan satu sendok teh margarin ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
h) Minyak tanah
1. Masukkan 100 ml aquades ke
dalam gelas
2.
Masukkan 5 ml minyak tanah ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
i) Detergen
1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam
gelas
2.
Masukkan satu sendok teh detergen ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
l) Minyak goreng
1. Masukkan 100 ml aquades ke
dalam gelas
2.
Masukkan 5 ml minyak goreng ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian
tunggu/diamkan beberapa saat
3. Amati hasil reaksi. Apakah
ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut
bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
Analisa :
1.
Garam Dapur (NaCl)
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur (Natrium)
dan (klorida) tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air.
Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang
berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan
membentuk suatu senyawa baru yaitu larutan garam .
c. Waktu tanpa pengadukan : 6
menit 12 detik
d. Waktu dengan pengadukan : 1 menit 11
detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan
karena unsur Natrium dan Klorida yang tertarik oleh unsur Hidrogen
dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi
pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan
dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Natrium
dan Klorida yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk
suatu senyawa baru . Senyawa itu disebut dengan larutan garam yang berwarna
putih bening.
f. Keterangan : Endapan di bawah
(tanpa pengadukan)
Ketika Natrium dan Klorida yang tertarik
oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa . Ada sebagian
endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak
dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa Natrium Klorida yang
tertinggal di bawah ( tidak larut).
2. Gula Pasir (C11H22O11)
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur
(Hidrogen), (Oksigen) dan (Karbon) tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen)
yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan
yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan
membentuk suatu senyawa yaitu larutan gula .
c. Waktu tanpa pengadukan : 7
menit57 detik
d. Waktu dengan pengadukan : 1 menit 20
detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan
karena unsur Karbon, Hidrogen dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan
Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya
dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk
lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon,
Hidrogen dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung
membentuk suatu senyawa baru . Senyawa itu disebut dengan larutan gula yang
berwarna putih bening.
f. Keterangan : Endapan di
bawah (tanpa pengadukan)
Ketika unsur Karbon, Hidrogen dan Oksigen
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa . Ada sebagian
endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak
dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa glukosa yang tertinggal
di bawah ( tidak larut).
3. Tablet Vitamin C ( C6H8O6 )
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur (Karbon),
(Hidrogen) dan (Oksigen) tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada
pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai
keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan
satu sama lain dan membentuk suatu senyawa yaitu larutan vitamin C .
c. Waktu tanpa pengadukan : 8
menit19 detik
d. Waktu dengan pengadukan : 5 menit 1 detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan
karena unsur, dan yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung
membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal
inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada
waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Kuning
Hal ini disebabkan karena unsur, dan yang
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru
. Senyawa itu disebut dengan larutan vitamin C yang berwarna kuning.
f. Keterangan : Endapan di bawah (tanpa
pengadukan)
Ketika unsur, dan tertarik oleh unsur
Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa . Ada sebagian
endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak
dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa vitamin C yang
tertinggal di bawah ( tidak larut).
4. Soda Kue (NaHCO3)
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur
(Hidrogen), (Oksigen), (Natrium) dan (Karbon) tertarik oleh unsur (Hidrogen)
dan (Oksigen) yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu
mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu
cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa yaitu larutan
soda kue .
c. Waktu tanpa pengadukan : 6
menit10 detik
d. Waktu dengan pengadukan : 59 detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan
karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium dan Oksigen yang tertarik oleh unsur
Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi
pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan
dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Putih
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon,
Hidrogen, Natrium dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen
cenderung membentuk suatu senyawa baru . Senyawa itu disebut dengan larutan
soda kue yang berwarna putih.
f. Keterangan : Terdapat gelembung gas
(dengan diaduk)
Ketika unsur Karbon, Hidrogen, Natrium dan
Oksigen tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu
senyawa . Adanya gelembung gas karena reaksi dari pencampuran unsur tersebut di
atas menghasilkan unsur O2/Oksigen.
5. Bensin (C6H8)
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur
(Hidrogen), dan (Karbon) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen)
yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai
keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak
berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan
Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak
membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena
tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas
(tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk
suatu senyawa . Hal ini menyebabkan bensin yang masa jenisnya lebih kecil dari
pada air mengendap di atas air.
6. Vetsin (COONaH20)
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur (Natrium),
(Karbon), (Hidrogen) dan(Oksigen) tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen)
yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai
keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan
satu sama lain dan membentuk suatu senyawa yaitu larutan vetsin.
c. Waktu tanpa pengadukan : 5
menit 50 detik
d.
Waktu dengan pengadukan : 56 detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan
karena unsur Natrium, Sulfur dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan
Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya
dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk
lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Natrium,
Karbon, Hidrogen dan Oksigen yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen
cenderung membentuk suatu senyawa baru . Senyawa itu disebut dengan larutan
vetsin yang berwarna putih bening.
f. Keterangan : Endapan di bawah (tanpa
pengadukan)
Ketika unsur Natrium, Sulfur dan Oksigen,
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa . Ada sebagian
endapan yang tertinggal di bawah, hal ini dikarenakan dalam pelarutannya tidak
dibantu dengan pengadukan sehingga ada sebagian senyawa vetsin yang tertinggal
di bawah ( tidak larut).
7. Margarin ( CH2COOR ) R=
rantai alkali
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b.
Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur (Karbon),
(Oksigen) dan (Hidrogen) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen)
yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai
keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak
berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur yang tidak
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu
senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan
yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas
(tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur tidak tertarik oleh unsur
Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa . Hal ini
menyebabkan margarin yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di
atas air.
8. Minyak Tanah (C9H16)
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur
(Hidrogen), dan (Karbon) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen)
yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai
keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak
berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan
Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak
membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena
tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas
(tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk
suatu senyawa . Hal ini menyebabkan minyak tanah yang masa jenisnya lebih kecil
dari pada air mengendap di atas air.
9. Detergen (C6H5NaSO3)
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur
(Hidrogen), (Oksigen), (Natrium), (Karbon), dan (Sulfur) tertarik oleh unsur
(Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur
itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu
cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa yaitu larutan
detergen .
c. Waktu tanpa pengadukan : 3
menit 2 detik
d. Waktu dengan pengadukan : 1 menit 8
detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan
karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen, dan Sulfur yang tertarik oleh
unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat
dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu
pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Putih keuh
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon,
Hidrogen, Natrium, Oksigen dan Sulfur yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan
Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru . Senyawa itu disebut dengan
larutan detergen yang berwarna putih keruh.
f. Keterangan : Terdapat gelembung gas
(dengan diaduk)
Ketika unsur Karbon, Hidrogen, Natrium,
Oksigen dan Sulfur tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk
suatu senyawa . Adanya gelembung gas karena reaksi dari pencampuran unsur
tersebut di atas menghasilkan unsur O2/Oksigen.
10. Minyak Goreng ( C14H24 )
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur (Karbon),
dan (Oksigen) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada
air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan
yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama
lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan
Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak
membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena
tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas
(tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak
tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk
suatu senyawa . Hal ini menyebabkan minyak goreng yang masa jenisnya lebih
kecil dari pada air mengendap di atas air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar