Bismillahirrohmanirrohim…
Berikut ini bukti-bukti Hajar
Aswad bukan Allah, dan muslim tidak menyembah Hajar Aswad:
1.Jika berada dalam suatu tempat yang tidak diketahui arah mata
anginnya, atau sedang duduk di dalam kendaraan yang jalannya berkelok-kelok,
maka umat Islam boleh melakukan shalat dengan menghadap ke arah mana saja.
Karena Allah berfirman:
“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu
menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya)
lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah 115).
Ka’bah sebagai penentu arah sholat
bukan objek yg disembah
“Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat
dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan”. (QS.Al-Baqarah :144)
Jadi intinya bukan menyembah batu tapi inti dari ajaran
itu ialah ketundukan kepada Tuhan mereka. Pengakuan bahwa Allah itu Rabb
mereka. Analoginya begini, misalkan anda disuruh oleh orang tua anda untuk
mencium komputer di depan anda lalu anda menuruti, lalu apakah ini berarti anda
menyembah komputer ? Tentu orang yg berfikiran jenih mengatakan tidak. Anda melakukan
itu karena wujud taat dan tunduk kepada peintah orang tua, sebagai wujud bakti
anda sebagai anak kepada orang tua. Nah begitulah ummat islam dalam melakukan
sholat dan thowaf kenapa mereka menghadap batu dan mencium batu.Itu karena
wujud ketaatan kepada Allah, Tuhan mereka memerintahkan dalam ajaran Nya supaya
melakukan demikian. Mereka tidak menganggap batu itu istimewa
2. Tahun 930 sampai 951 hajar aswad pernah hilang dicuri dan
disembunyikan oleh kaum Syi’ah golongan Ismailiyah Qarmathi.
Apakah dengan hilangnya batu itu lantas umat Islam lantas heboh
dan tidak shalat lagi karena hajar aswad sudah tidak ada? Meski hajar aswad
pernah hilang, namun selama 21 tahun itu umat Islam tidak pernah libur shalat.
Seandainya umat Islam itu shalat menyembah hajar aswad, maka selama 21 tahun
itu mereka libur shalat. Tapi nyatanya tidak. Umat Islam tetap shalat menghadap
kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak, karena esensi mereka ialah mematuhi
perintah Allah bukan menghadap dan menyembah batu.
3. Setelah Hajar Aswad itu berhasil ditemukan kembali, batu itu
sudah tidak utuh lagi. Ada pecahan di sana sini, sehingga volumenya sudah mulai
berkurang. Dan batu hitam yang ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara
batu hitam yang asli dengan yang imitasi. Apakah umat Islam heboh karena itu?
Jawabnya: Tidak pernah! Sebab Tuhan yang disembah oleh umat Islam itu bukanlah
batu tetapi Allah SWT. Batu boleh rusak dan hilang, tetapi Allah tetap ada dan
kekal sampai selama-lamanya. Inilah bukti bahwa Allah bukan batu, dan batu
tidak sama dengan Allah. Lagipula jika muslim menganggap Hajar Aswad adalah
Allah, pasti akan banyak duplikat/tiruan batu itu di setiap Masjid? Seperti
umat Hindu, Budha dan Kristen yang memajang patung Tuhan mereka untuk disembah,
dipuja, tempat menghaturkan doa dsb di rumah ibadah masing-masing. Tapi
nyatanya tidak ada satupun Masjid atau rumah seorang muslim yg punya
duplikat/tiruan/patung/lukisan Hajar Aswad.
4. Dahulu pada masa Rasulullah SAW, para shahabat naik dan
berdiri di atas Ka’bah ketika mengumandangkan azan (panggilan shalat). Mereka
melakukan itu lima kali sehari. Rasulullah tak pernah menegur maupun
melarangnya. Jika Ka’bah adalah Tuhan yang disembah oleh umat Islam, mana
mungkin para shahabat ketika itu berani menginjak-injak Tuhannya?
5. Sampai saat ini, para petugas juga naik dan berdiri di atas
Ka’bah ketika mengganti Kisywah (kain kelambu penutup Ka’bah). Ini juga bukti
nyata bahwa sampai saat ini dan sampai kapan saja tak seorang pun umat Islam
yang menyembah Ka’bah. Andai kata mereka menganggap Ka’bah sebagai tuhan yang
disembah, mana mungkin mereka berani naik, berdiri dan menginjak Ka’bah?
6. Ketika thawaf dengan menunggang seekor unta, Rasulullah SAW
pernah tidak mencium hajar Aswad, melainkan menyentuhnya dengan tongkat beliau.
(HR. Bukhari juz 2 nomor 677). Jika Nabi pada waktu hidupnya menyembah hajar
aswad, mana mungkin beliau berani menyentuh Tuhannya dengan sebuah tongkat
sambil duduk di atas unta? Teladan Nabi ini membuktikan bahwa beliau tidak
menyembah hajar aswad. Jika Hajar Aswad adalah Tuhan, tidak mungkin Rasulullah
berani dengan lancangnya menyentuh hanya dengan tongkat bukan dengan tangan
atau menghormatinya sedemikian rupa, apa Rasulullah tidak takut kualat? Tentu
saja tidak karena Hajar Aswat bukanlah apa-apa
7. Ketundukan ini pula yang telah dilakukan oleh shahabat Umar
RA ketika haji. Dalam hadits shahih dikisahkan bahwa beliau datang mendekati
Hajar Aswad (batu hitam) lalu dia menciumnya dan berkata:
“Sesungguhnya aku tahu bahwa
engkau ini batu yang tidak memberikan mudharat dan tidak pula mendatangkan
manfaat. Jika aku tidak melihat Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan
menciummu pula” (HR.Bukhari dari Abis bin Rabi’ah
RA).
Jika memang Hajar Aswad adalah Allah, maka tentu saja Rasulullah
akan marah dan membantah perkataan Umar tapi nyatanya TIDAK.
Camkan ayat-ayat ini:
Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha
Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak melahirkan dan
tidak pula dilahirkan; TIDAK PULA ADA SEORANG PUN YANG SETARA
DENGAN-NYA.” (QS al-Ikhlas: 1-4).
“Dia (Allah) tidak menyerupai
sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun semua segi), dan TIDAK
ADA SESUATUPUN YANG MENYERUPAI-NYA”. (Q.S. As-Syura: 11)
Jadi sangat jelas Allah tidak setara dengan makluknya dan tidak
mungkin menyerupai makhluk-Nya. Apalagi dianggap sama dengan batu Hajar Aswad.
Sudah jelas sekarang bahwa Hajar Aswad bukan Allah yang kami sembah
Sementara itu, didalam Alkitab
persisnya pada Kitab Keluaran Pasal 25, Kitab Yosua pasal 3, Kitab 1 Samuel
pasal 4, dan kitab-kitab lainnya, disebutkan bahwa Nabi Musa dan para Nabi
lainnya mengagungkan tabut perjanjian, mengharuminya, meminta pertolongan
dengan perantaranya, dan mengaraknya berkeliling kota, seperti yang terdapat
pada keterangan berikut ini dan keterangan-keterangan yang lainnya:
Yosua_6:
(11) Demikianlah tabut TUHAN
mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke
tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
(12) Keesokan harinya Yosua bangun
pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN.
(13) Maka berjalanlah juga ketujuh
orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut
TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata
berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara
sangkakala terus-menerus ditiup.
(14) Demikianlah pada hari kedua
mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan
begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
(15) Tetapi pada hari yang ketujuh
mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh
kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu
tujuh kali.
(16) Lalu pada ketujuh kalinya,
ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu:
“Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!
(17) Dan kota itu dengan segala
isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan
sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan
dia
Lalu disebutkan juga bahwa Yosua yang dianggap sebagai Nabi juga
mengagungkan sebuah batu karena batu itu telah mendengar firman Allah dan akan
menjadi saksi dihadapan kaumnya:
Yosua_24:
(26) Yosua menuliskan semuanya itu
dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di
sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
(27) Kata Yosua kepada seluruh bangsa
itu: “Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah
didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu
ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu.”
Orang Yahudi sampai sekarang mengagungkan dinding Al-Mabka
(versi muslim disebut dengan dinding Al-Buraq) dan membaca Taurat di dekatnya.
Orang-orang Nasrani mencium gambar-gambar dan patung-patung yang
mereka anggap Al-Masih (Nabi Isa as) dan Al-Adzra’ ((Maryam), padahal bentuknya
berbeda-beda dari satu negara ke negara yang lainnya. Diantara mereka ada juga
yang bersujud kepada gambar-gambar dan patung-patung itu agar mendapat berkah
(menurut mereka) dan mereka berkata memuliakannya adalah pemuliaan Allah juga.
Mereka juga mengagungkan salin, meletakkannya dikening mereka, menciumnya dan
menganggap sebagai replika salib Al-Masih (menurut mereka), padahal logika
sehat seharusnya mereka sangatlah membenci salib.
Mereka juga mengharapkan berkah dengan kue roti yang mereka buat
dari tepung, minyak dan air, dan mereka melakukan sebuah ritual khusus untuk
itu, kemudian mereka memakannya dan minum sedikit khamar bersamanya. Mereka
mengatakan bahwa siapa yang memakan kue roti ini maka seakan-akan dia telah
memakan daging Al-Masih dan telah meminum darahnya, dan berkahpun mengalir pada
dirinya!! Dengan semua perbuatan ini, mereka melaksanakan perintah sesembahan
mereka yang berkata kepada mereka (menurut mereka):
Yohanes_6:
(53) Maka kata Yesus kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak
Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(54) Barangsiapa makan daging-Ku dan
minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia
pada akhir zaman.
(55) Sebab daging-Ku adalah
benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(56) Barangsiapa makan daging-Ku dan
minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Lalu disebutkan pula dalam Alkitab:
Kejadian_28:
(10) Maka Yakub berangkat dari
Bersyeba dan pergi ke Haran.
(11) Ia sampai di suatu tempat, dan
bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang
terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan
dirinya di tempat itu.
(12) Maka bermimpilah ia, di bumi ada
didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah
malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
(13) Berdirilah TUHAN di sampingnya
dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah
tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
(14) Keturunanmu akan menjadi seperti
debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara
dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat.
(15) Sesungguhnya Aku menyertai
engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan
membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau,
melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
(16) Ketika Yakub bangun dari
tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak
mengetahuinya.”
(17) Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya
tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.”
(18) Keesokan harinya pagi-pagi Yakub
mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi
tugu dan menuang minyak ke atasnya.
(19) Ia menamai tempat itu Betel;
dahulu nama kota itu Lus.
(20) Lalu bernazarlah Yakub: “Jika
Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini,
memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
(21) sehingga aku selamat kembali ke
rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
(22) Dan batu yang kudirikan sebagai
tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan
kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Dikisahkan disini bahwa Nabi Ya’kub pergi ke Haran untuk
bersembunyi ditempat Laban (pamannya dari pihak ibu), setelah mencuri sesuatu
dari Esau (yang menurut mereka seorang Nabi). Di tengah perjalanan, dia
meletakkan sebuah batu dikepalanya dan dapun tertidur.Dia bermimpi bahwasanya
Allah ada ditempat ini. Dia lalu bangkit, mengambil batu dan menancapkannya
seperti sebuah tiang, lalu dia menuangkan minyak diatas kepalanya. Dia
myebutkan tempat ini sebagai Betel yang berarti rumah Allah. Lalu pada
keterangan lain Alkitab menyebutkan bahwa tiang yang ditancapkannya dinamakan al-mushaffaah, sedangkan tempat itu dia sebut
dengan nama Betel. setelah itu, mereka melakukan thawaf (berkeliling)
disekitar batu tersebut:
“Samuel memerintah sebagai hakim atas
orang Israel seumur hidupnya. Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel,
Gilgal dan Mizpa, dan memerintah atas orang Israel di segala tempat itu.”
(1_Samuel_7:15-16)
LARANGAN MEMBUAT PATUNG DALAM AJARAN
ISA AL MASIH TAPI DILANGGAR OLEH UMAT KRISTEN
Di dalam Al Kitab, cukup banyak larangan Allah untuk membuat
berupa patung dan berhala atau sejenisnya, apalagi sujud menyembah di hadapan
patung atau berhala tersebyt. Namun yang kita dapati, hampir setiap rumah umat
Kristiani di pajang patung Yesus bersama Ibunya Maria….
Selain patung, gambar wajah Yesus dan maria hampir dipastikan
terdapat disemua umat kristen. Dan umumnyanya mereka sangat menghormati patung,
gambar atau lukisan wajah Yesus dan Ibunya Maria. Padahal sangat jelas Allah
melarang dalam Alkitab, membuat atau menyembah kehadapan patung.
Keluaran 20: 4-5 Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai
apapun yang ada di langit diatas atau yang ada dibumi dibawah, atau yang ada
didalam air di bawah bumi. jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya.
Ulangan 4:23 Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan
perjanjian Tuhan, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu
patung yg menyerupai apapun yg oleh Than, Allahmu dilarang kauperbuat.
Imamat 26:1 Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung
atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu, juga baru berukir
janganlah kamu tempatkan di negrimu untuk dujud menyembah kepadanya, sebab
Akulah Tuhan Allahmu.
Perintah Allah yg begitu jelas, tegas dan keras, sama sekali
tidak di amalkan oleh semua umat Kristen, mereka dengan bangga memajang patung
dan gambar Yesus dan Bunda Maria. Justru Umat Islam, dimanapun kita jumpai tdk
pernah menemukan patung atau gambar Nabi Muhamad atau Hajar Aswad di
rumah mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
berkata: Ya, Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah Aku beserta anak cucuku dari pada menyembah berhala-berhala. Ya
Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari[ada
manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golonganku dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ibrahim:
35-36)
Dan surat yang lainnya (QS 6:74), (QS 26: 71-77). (QS. 21:
57-67)
BERIKUT ADALAH AYAT-AYAT
ALKITAB(BIBLE) YANG MENYATAKAN BAHWA TUHAN KRISTENER ADALAH GUNUNG BATU
(TUMPUKAN BATU)!
2 Samuel 22:3
“Allahku, gunung BATU-ku, tempat aku berlindung,
perisaiku,tanduk kesela…matanku, kota bentengku,tempat pelarianku,
juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.”
2 Samuel 22:47
TUHAN hidup! TerpujilahGUNUNG BATU-ku, dan ditinggikanlah kiranya
Allah GUNUNG BATU keselamatanku,
Mazmur 18:2
(18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan
penyelamatku, Allahku, GUNUNG BATU-ku, tempat aku berlindung, perisaiku,tanduk
keselamatanku, kota bentengku!
Mazmur 18:46
(18-47) TUHAN hidup! Terpujilah GUNUNG BATU-ku, dan mulialah
Allah Penyelamatku,
Mazmur 19:14
(19-15) Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan
renungan hatiku, ya TUHAN, GUNUNG BATU-ku dan penebusku.
Mazmur 28:1
Dari Daud. Kepada-Mu,ya TUHAN, GUNUNG BATU-ku, aku berseru,
janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap
aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
Mazmur 42:9
(42-10) Aku berkata kepada Allah, GUNUNG BATU-ku:”Mengapa Engkau
melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?”
Mazmur 62:2
(62-3) Hanya Dialah GUNUNG BATU-ku dan keselamatanku, kota
bentengku,aku tidak akan goyah.
Mazmur 62:6
(62-7) Hanya Dialah GUNUNG BATU-ku dan keselamatanku, kota
bentengku,aku tidak akan goyah.
Mazmur 73:26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, GUNUNG BATU-ku dan
bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Mazmur 92:15
(92-16) untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia
GUNUNG BATU-ku dan tidak ada kecuranganpada-Nya.
Mazmur 144:1
Dari Daud. TerpujilahTUHAN, GUNUNG BATU-ku, yang mengajar
tanganku untuk bertempur,dan jari-jariku untuk berperang;
JADI SIAPA DUNK YANG TERBUKTI MENYEMBAH BERHALA?!
Wallahu’alam bishshowab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar